Monday 19 May 2014

Penyesalan seorang Anak yang Nakal


Akhir-kahir ini taks eperti biasanya, aku banyak melamun entah karena apa ...
Setelah kupikir-pikir ini seperti rasa ketkutanku akan masa depan, ini sangat buruk apada katifitas sehari hari ku, perkuliahan tidak seprti biasanya, persaingan semakin ketat, bukannya menjadi sebuah pecutan, tapi aku malah semakinmenjadi pemalas. Ini semua akibat ketakutanku.

Entah menjadi apa aku kelak, akan aku sukses seperti apa yang orang tua ku inginka ?

Kalau aku meleihat kebelakang, rasanya seprti ingin menangis, mengingat banyaknya waktu yang aku sia-siakan. Pernah aku tulis nasihat-nasihat kedua orang tuakudalam sebuah buku kecil yang memang aku beli khusus untuk itu. Setelah aku baca kembali ternaya aku bukanlah anak yang baik. Kebiasaan menolak apa yang orang tua ku perintahkan menjadi penyesalan mendalam yang kini aku rasakan, padahal mungkin mereka hanya ingin melatih aku menjadi mandiri.

Entah apa yang orang tua ku rasakan ketika beliau memerintahkan sesuatu kepadaku lantas aku malah menolaknya, aku anak yang nakal yang tidak bisamebahagiakan orang tuaku dari sejak dulu. Aku tidak tahu, apakah aku pernah membuatnya menangis ?
Jika itu terjadi hal tersebut akan membuat ku semakin tenggalam dalm sebuah penyesalan.
Aku anak yang nakal yang bahkan ketika aku lapar, aku meminta ibuku untuk membuatkan ku mie, padahal aku bisa melakukankanya sendiri.

Kini semakin terasa penyesalan itu ketika telah jauh beberapa kilo meter denganorang tuaku disana. Nasihat-nasihat beliau kadang aku lupakan, sungguh sebenarnya aku benci untuk mengatakan ini, tapi ini benar-benar ingin aku ungakapkan, mungkin kelak engkau akan membaca IBU ...
Dulu ibu sering sekali mensihatiku untuk tidak sekali-kalimeninggalakan sholat, Aku memohon ampun kepada Allah sesekali aku  pernah meninggalakan kewajibannku ini hanya karean hanya tidak ingin tertinggal masuk perkuliahan di kelas. Sunnguh aku ini adalah anak yang anakal ya Allah. Oleh karena itu sesering mungkin aku ucapkan dzikir dan istighfar dalam hati ini, karena sedikitpun aku tidak ingin terkena percikan api neraka mu kelak.

Di bulan akhir aku sempatkan untuk pulang kerumah, kadang kamu bertanya mataku yang merah yang aku sembunyikan di balik kacamta ku, itu bukan semata-mata karena penyaikit mataku, tapi karena rasa sakit akan penyesalanyang aku rasakn karena selalu menyia2kan kasih sayangmu. Sunnguh aku sangat menyayangkan masa laluku yang aku sembunyikan dulu.

Ibu, sekarang aku tengah dilanda ke gelisahan yang kadang menggangu konsentrasi aku belajar, aku takut , aku takut masa depan.... persaingan inisemakin ketat, kalau hanya belajar dan terus belajar ini hanya seperemapatnya saja, tak ada gunanya, Aku butuh Ridho Mu kedua orang tuaku,

Sejak saat ini, Demi Allah aku berjanji tidak akan menyia2kan kesepatan waktu yang Allah berikan serta nasihat yang ibu dan bapak tekankan kepada ku, akan aku pegang ! Aku janji akan membahagiakan mu kedua orang tuaku ...



Author : AnonymousPosted On : Monday 19 May 2014Time : 5/19/2014

No comments:

Post a Comment

SHARE TO :
Powered by : Blogger